FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi kepada Indonesia

Ditulis oleh: -
Appwall707.gif
FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi kepada Indonesia
Sepakbola Magz -- Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) secara resmi memberikan sanksi untuk Indonesia, yaitu berupa larangan bertanding di turnamen internasional. FIFA juga melarang Indonesia mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti.

Sanksi FIFA dijatuhkan setelah lembaga sepakbola internasional itu menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015).

"Sanksi bagi PSSI langsung berlaku dan untuk waktu yang tidak ditentukan sampai PSSI bisa mematuhi peraturan Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA," demikian bunyi pernyataan FIFA dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Jerome Valcke seperti dikutip Kompas.

Dalam surat itu, FIFA menyatakan bakal mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa adanya ikut campur pihak ketiga.

Selain itu, FIFA juga meminta agar tanggung jawab tim nasional dan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI.

"Selama disanksi, PSSI kehilangan hak keanggotaan (c.f Pasal 12 ayat 1 Statuta FIFA) dan seluruh wakil asal Indonesia (timnas maupun klub) dilarang melakukan hubungan internasional, termasuk terlibat di kompetisi FIFA dan AFC (c.f khususnya Pasal 14 ayat 3 dari Statuta FIFA)," ujar FIFA.

"Sanksi kepada PSSI juga membuat setiap anggota dan ofisial mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan apapun dari program pengembangan FIFA dan AFC, kursus, atau latihan selama dijatuhi sanksi," demikian pernyataan FIFA.

Empat Syarat Pencabutan Sanksi

Dilansir CNN Indonesia, surat sanksi FIFA kepada Indoensia akibat pembekuan PSSI oleh Kemenpora itu dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, dan juru bicara FIFA.

"Jam satu siang waktu Zurich surat dikeluarkan oleh FIFA setelah adanya emergency meeting Komite Eksekutif FIFA," kata Erwin saat dihubungi CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Sabtu (30/5/2015).

Disebutkan, dalam surat tersebut, FIFA memberikan empat syarat bagi Indonesia agar sanksi dicabut yaitu:
  1. Komite Eksekutif PSSI kembali mengatur sepak bola Indonesia secara independen tanpa adanya campur tangan dari pihak lain, termasuk kementerian atau agensinya.
  2. Pengelolaan tim nasional diberikan kepada PSSI
  3. Tanggung jawab seluruh kompetisi PSSI diberikan kepada otoritas PSSI dan bidang-bidang di bawahnya.
  4. Seluruh klub yang diberi lisensi PSSI sesuai dengan Peraturan Lisensi Klub PSSI harus bisa bertanding di kompetisi PSSI.
Meski demikian, sebagaimana dicantumkan dalam surat, tim nasional Indonesia masih boleh bermain di SEA Games 2015.

"Ada negosiasi dari utusan Indonesia di Zurich sehingga timnas bisa bermain di SEA Games dan juga kursus lisensi pelatih C-AFC yang akan segera diselenggarakan masih bisa diteruskan, karena telah disepakati sebelumnya," kata Erwin. "Hanya dua itu saja yang masih bisa diizinkan," imbuhnya.

Presiden: Sanksi FIFA Tak Masalah

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tidak mempersoalkan sanksi yang kemungkinan dijatuhkan FIFA kepada Indonesia menyusul konflik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang belum juga tuntas. Bagi Jokowi, yang terpenting bagi Indonesia adalah pembenahan untuk berprestasi pada kemudian hari.

Presiden yakin, jika organisasi sepak bola di Indonesia sudah tertata dengan baik, Indonesia baru bisa berbicara soal prestasi.

"Saya yakin setelah pembenahan ini selesai, prestasi sepak bola kita terus merangkak naik," kata dia kepada wartawan di Manado, Sulawesi Utara, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Jumat (29/5/2015).

Jokowi pun menegaskan sikapnya kembali yang mendukung sepenuhnya langkah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Imam hingga kini masih bersikeras untuk tetap membekukan PSSI meski FIFA sudah memberikan tenggat waktu hingga hari ini.

Menurut Presiden, ia juga telah meminta kepada Menpora untuk terus melanjutkan reformasi persepakbolaan nasional. Di sisi lain, ia pun menginstruksikan Menpora untuk tetap melanjutkan kompetisi.

"Dalam pembenahan persepakbolaan, yang terpenting adalah pembinaan sepak bola yang menjadi dasar kompetisi sepak bola nasional yang fair," kata Jokowi.

Sikap Jokowi itu berbeda dengan sikap yang ditunjukkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla meminta Menpora untuk segera mencabut surat pembekuan PSSI agar Indonesia bisa terhindar dari sanksi FIFA. (cnn/bisnis/okezone/kompas).*
Download uc WEB sma bungurasih (1.5Mb)
Appwall707.gif
Sory, link only available on ucweb
Mirror uc WEB sma bungurasih (1.5Mb)
Appwall707.gif
Sory, link only available on ucweb